Minggu, 24 Juni 2012

~TOKOH NOVEL HARUHI SUZUMIYA~

The Melancholy of Haruhi Suzumiya (涼宮ハルヒの憂鬱 Suzumiya Haruhi no Yūutsu?









adalah seri pertama dari sembilan seri novel Haruhi Suzumiya yang ditulis oleh Nagaru Tanigawa dan diilustrasikan oleh Noizi Ito.
Cerita Haruhi Suzumiya pertama kali diterbitkan oleh Kadokawa Shoten pada tanggal 6 Juni 2003 dalam sebuah majalah seinen, The Sneaker. Cerita ini lalu diaptasi dalam bentuk manga (2005), anime (2006), dan terakhir serial drama audio (2006).
Versi anime dari cerita ini diproduksi oleh Kyoto Animation dan menitikberatkan pada plot seri pertama dari novel walaupun mengambil banyak referensi dari seri-seri lainnya dan juga satu cerita orijinal yang dibuat oleh sang pengarang sendiri untuk versi anime. Anime ini disutradarai oleh Tatsuya Ishihara yang juga berjasa dalam pembuatan anime AIR, Inu Yasha, dan Full Metal Panic? Fumoffu. Seluruh serialnya yang mulai ditayangkan di Jepang pada tanggal 2 April 2006 berjumlah 14 episode dan patut diperhatikan bahwa episode-episode itu tidak ditayangkan sesuai dengan urutan kronologisnya.

Sekilas Cerita
The Melancholy of Haruhi Suzumiya bercerita tentang kehidupan sehari-hari seorang siswi sekolah menengah atas yang tidak biasa bernama Haruhi Suzumiya dan "teman-temannya" yang terlibat dalam berbagai hal yang dia lakukan.
Cerita ini seluruhnya dinaratori dan dilihat dari sudut pandang Kyon, seorang teman sekelas Haruhi yang telah meninggalkan segala angan-angannya untuk menjumpai orang-orang bukan manusia biasa seperti alien, penjelajah waktu, esper, dan slider (“penjelajah dimensi”) dan menjalani hidup yang biasa saja. Namun, segalanya berubah ketika dia mencoba bicara pada Haruhi Suzumiya karena dia tak sengaja memberi Haruhi ide untuk membuat sebuah grup bernama SOS Dan. (Dan=Brigade) yang menurut Haruhi bertujuan untuk mencari hal-hal misterius dan tidak biasa di dunia ini.
Haruhi kemudian memaksa Kyon menjadi anggota grup barunya, begitu pula dengan 4 siswa lain yang tidak dikenal Kyon sebelumya. Kemudian seiring berjalannya waktu, Kyon menyadari bahwa banyak hal yang disangkanya tidak pernah ada, ternyata benar-benar eksis di dunia ini.
Satu per satu anggota SOS Dan memperkenalkan diri kepada Kyon sebagai agen dari beberapa organisasi bukan manusia biasa yang memiliki tujuan yang berbeda-beda, tapi tujuan utama mereka dikirim ke SMA Kyon adalah untuk mengamati Haruhi. Kyon semakin dibingungkan oleh penjelasan-penjelasan panjang mereka di mana dia dapat menyimpulkan dua hal: bahwa alien dan sejenisnya benar-benar ada di dunia ini dan bahwa Haruhi lebih istimewa lagi daripada mereka semua karena mempunyai kekuatan untuk mengendalikan lingkungan di sekitarnya sesuai keinginannya tanpa ia sadari.
Haruhi mempunyai kekuatan seperti kemampuan seorang Tuhan yang hanya bisa dibatasi oleh akal sehatnya sendiri, yaitu mengubah, menghilangkan, dan bahkan menghapuskan dunia dan menciptakan dunia baru jika dia merasa terlalu bosan dengan keadaanya saat ini. Karena itulah, seluruh anggota SOS Dan-nya berusaha mati-matian agar Haruhi tidak menghancurkan dunia mereka, tapi tetap saja ada begitu banyak masalah yang harus mereka hadapi dan tidak sedikit masalah yang berakhir dengan tidak diduga-duga. Anime 66.jpg

Karakter-karakter Tokoh
Bagian ini hanya memaparkan karakter yang muncul di versi anime-nya saja.
  • Haruhi Suzumiya (涼宮 ハルヒ Suzumiya Haruhi?)
Siswi kelas satu SMA yang terkenal di sekolahnya sebagai anak yang eksentrik, meledak-ledak, tidak suka bergaul, dan suka seenaknya sendiri, tapi atletis, cantik, sangat berbakat dalam berbagai hal, serta sesungguhnya menarik dan rendah hati. Pribadi asli Haruhi selalu tertutup oleh sikapnya yang tidak tertarik pada segala hal yang biasa saja sehingga kehidupan sosialnya berbeda dari kebanyakan teman-teman sekelasnya.
Jauh sebelum bertemu dengan Kyon dan mendirikan SOS Dan, Haruhi telah dikenal oleh teman-teman SMP-nya sebagai anak yang eksentrik dan pemurung, tapi siapa sangka karena satu ulahnya yang mengejutkan seluruh sekolah di tahun pertamanya di SMP, dia menjadi sasaran perhatian tiga kelompok bukan manusia biasa: kesatuan alien data, sebuah peradaban manusia masa depan dengan teknologi penjelajahan waktu yang canggih, dan sekelompok "esper" yang katanya telah memperoleh kekuatan istimewa dari Haruhi.
Haruhi dijelaskan sebagai orang pertama dan satu-satunya yang bisa mengendalikan apa pun di sekitarnya bahkan tanpa ia sadari sehingga dideskripsikan oleh Itsuki sebagai seseorang dengan kekuatan bagaikan Tuhan. Dengan demikian, dia dengan mudahnya mampu menghancurkan dan menciptakan dunia dan seisinya seperti apa pun juga kapanpun dia inginkan. Tidak ada yang mengetahui apa yang sebenarnya akan terjadi jika dia sadar akan kekuatannya itu, tapi telah disepakati bahwa hasilnya "tidak bisa dibilang baik". Bagaimana dan mengapa Haruhi bisa memperoleh kekuatan itu masih menjadi misteri.
Diketahui pula bahwa saat suasana hati Haruhi memburuk, akan muncul sebuah dimensi lain yang biasa disebut “Sealed Reality/Closed Space” oleh para esper. Tugas esper di sana adalah mengalahkan makhluk raksasa penghancur yang disebut “Shinjin” sebelum mereka semakin merajalela di dalam dimensi itu dan lambat laun, menutupi dunia nyata. “Shinjin” dianggap sebagai suatu perwujudan dari perasaan kesal atau stres Haruhi untuk melampiaskan kekesalannya itu..
Karena Haruhi umumnya hanya tertarik pada alien dan semacamnya, banyak temannya menghindarinya meskipun dia cukup populer di kalangan cowok di SMP-nya. Namun, Haruhi membenci semua laki-laki yang pernah mengajaknya berkencan karena menurutnya mereka sangat membosankan dan manusia biasa saja. Meskipun dia jelas-jelas mengatakan bahwa dia tidak ingin menjalin hubungan serius dengan siapa pun, dia tampak tertarik dengan Kyon, cemburu jika melihat Kyon dekat dengan perempuan selain dirinya, dan bahkan mau mendengarkan beberapa saran Kyon, tidak seperti yang biasa ia lakukan pada orang-orang lain.
  • Kyon (キョン?)
Dalam seri anime, novel, maupun manga, Kyon adalah narator dan sudut pandang utama cerita meskipun tokoh utamanya adalah Haruhi. Dia suka mengkritik dan memberi komentar pedas dalam naratornya yang kadang-kadang diselingi humor bergaya khasnya sendiri. Sebutan “Kyon” sebenarnya hanyalah sebuah nama panggilan saja dan nama aslinya tidak pernah diketahui.
Meskipun dia sendiri ingin bertemu dengan makhluk dunia lain layaknya alien, dia seringkali tidak bisa menerima kelakuan Haruhi dalam usahanya mencari makhluk-makhluk seperti itu. Walaupun demikian, dia selalu melakukan apa yang Haruhi inginkan meskipun seringkali diiringi omelan panjang.
Di antara anggota SOS Dan yang lainnya, hanya Kyon seorang yang manusia biasa. Namun, peranannya terhadap Haruhi cukup besar sehingga ketiga kelompok yang mengawasi Haruhi pun menyadarinya. Menurut Itsuki, Kyon telah berjasa mengurangi frekuensi kemuculan “Sealed Reality” sejak SOS Dan didirikan. Selain itu, banyak yang ingin mengetahui mengapa Haruhi mau merekrut Kyon padahal dia hanya seorang manusia biasa.
  • Yuki Nagato (長門 有希 Nagato Yuki?)

Yuki sebenarnya adalah satu-satunya anggota Klub Literatur yang ruangannya diambil alih oleh Haruhi untuk dijadikan markas SOS Dan. Namun, tampaknya ia sama sekali tidak berkeberatan ketika Haruhi mengambil ruangan klubnya dan memasukkannya dalam daftar anggota SOS Dan secara sepihak.
Ia sangat jarang bicara dan lebih suka diam membaca buku di mana pun ia berada. Selain membaca, Yuki juga menyukai memainkan komputer sebagai semacam hobi sejak Haruhi memperkenalkan komputer kepadanya setelah ditantang oleh Klub Komputer bertanding menggunakan game buatan mereka, walaupun dia tidak pernah menghabiskan waktu untuk komputer sebanyak membaca.
Yuki bukanlah manusia biasa, tapi seorang manusia buatan yang diciptakan oleh suatu bentuk data kehidupan dari luar angkasa yang disebut Integrated Data Entity (versi Wikipedia Inggris)/ Information Integration Thought Body (versi terjemahan dalam sebuah wallpaper resmi anime)/ Integrated Data Thought Entity (versi fansub anime)/ Integrated Data Sentient Entity (versi novel terjemahan fan).[1] sehingga secara teknis, dia adalah alien. Dia dikirim untuk menginvestigasi penyebab dari ledakan data tiga tahun silam yang sesungguhnya disebabkan oleh Haruhi. Sebagai manusia buatan dia memiliki lebih banyak kelebihan daripada manusia biasa dan kemampuan memanipulasi data yang banyak digunakannya untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah.
Oleh tuannya (atau penciptanya yaitu Integrated Data Entity, walaupun tidak pernah sekalipun dijelaskan identitasnya) Yuki ditugaskan untuk mengamati Haruhi dan menjaganya agar tetap stabil untuk obyek observasi lanjutan bagi Integrated Data Entity. Namun kadang-kadang, dia mengambil tindakan tertentu berdasarkan keputusannya sendiri dengan tujuan menghilangkan sebagian kebosanan Haruhi.
Berbeda dengan Ryoko Asakura, Yuki sulit berinteraksi dengan manusia sehingga dia lebih suka menuruti saran Haruhi dan Mikuru saja untuk beberapa hal seperti etika dan kebiasaan hidup yang tidak terlalu ia pahami. Di bagian awal cerita, Yuki selalu terlihat memakai kacamata, tapi setelah pertempurannya dengan Asakura dia tidak memakainya lagi.
  • Mikuru Asahina (朝比奈 みくる Asahina Mikuru?)

Mikuru adalah kakak kelas Haruhi dan Kyon dan anggota tertua SOS Dan, meskipun sifatnya yang polos dan kekanakan serta wajahnya yang imut seringkali membuatnya tampak seperti anggota paling muda. Mikuru direkrut hanya karena alasan tunggal Haruhi bahwa SOS Dan membutuhkan seorang maskot untuk menarik perhatian banyak orang dan sejak saat itu dia selalu menjadi bulan-bulanan Haruhi dalam berbagai kegiatan SOS Dan.
Mikuru sebenarnya adalah seorang penjelajah waktu dari masa depan yang dikirim untuk menyelidiki tentang penyebab “gempa waktu” yang timbul tiga tahun lalu sehingga memboklir penjelajahan waktu ke masa lalu melebihi titik tersebut. Problem ini disebabkan oleh Haruhi sehingga Mikuru pun ditugaskan untuk mengawasinya, seperti Yuki dan Itsuki.

Mikuru yang lebih tua dari masa depan yang lebih jauh pernah mengunjungi Kyon dan memberinya pesan mengenai bahaya yang akan menimpanya bersama Haruhi. Kedatangan Mikuru dewasa ini untuk pertama kalinya membuktikan pengakuan Mikuru bahwa ia adalah seorang penjelajah waktu. Tampaknya Mikuru yang ini mengetahui tentang masalah Haruhi lebih dari siapapun juga.
  • Itsuki Koizumi (古泉 一樹 Koizumi Itsuki?)

Itsuki adalah anggota terakhir yang direkrut oleh Haruhi, hanya karena dia dianggap oleh Haruhi sebagai seorang “murid pindahan misterius”. Dia nyaris selalu tampak tersenyum ceria dan bicara dengan sopan kepada siapapun juga.
Itsuki adalah salah satu anggota dari sebuah kelompok misterius yang biasa disebutnya “Organisasi”. Kelompok ini terdiri dari para esper dengan kekuatan spesial semacam ESP dan informasi spesial mengenai Haruhi sejak tiga tahun yang lalu. Sejak dianugerahi kekuatan itu oleh Haruhi (tanpa disadari oleh Haruhi sendiri tentunya), mereka selalu melindungi umat manusia dengan memerangi raksasa yang disebut Shinjin (“seseorang seperti dewa”) (“Avatar/Celestials”) di dalam “Sealed Reality” yang muncul setiap kali suasana hati Haruhi menjadi tidak stabil (marah, sedih, dan emosi-emosi negatif lainnya). Jika "Shinjin" dibiarkan terus merajalela di dalam Sealed Reality, maka lama kelamaan Sealed Reality akan meluas dan akhirnya menggantikan dunia nyata sekarang.
Itsuki seringkali menyebalkan Kyon, apalagi Itsukilah yang pertama kalinya di antara anggota Klub SOS lainnya yang mencetuskan ide bahwa Kyon mencintai Haruhi dan di antara mereka berdua terdapat ikatan nasib dan kepercayaan yang tegas satu sama lainya. Itsuki juga seringkali memberi berbagai penjelasan panjang kepada Kyon yang seringkali disisipi teori-teori psikologis dan filosofis tertentu.


@KOLEKSI FOTO SUZUMIYA HARUHI@
 




Senin, 18 Juni 2012

"Kedatangan Imam Mahdi pada Akhir Zaman"



Setelah Rasulullah SAW wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah/ Juni 632 M, muncul sebuah pengharapan di kalangan umat Islam akan kedatangan seorang ratu adil atau dikenal dengan Imam Mahdi. Keyakinan akan datangnya seorang juru penyelamat atau Imam Mahdi berakar kuat, baik di kalangan Sunni maupun Syiah.

Menurut Ensiklopedi Islam, Imam Mahdi adalah seorang juru selamat dia akhir zaman. Imam Mahdi diyakini sebagai seorang Muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah SWT untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

‘’Istilah Imam Mahdi muncul dan berhubungan dengan aqidah mahdawiyyah,’’ tulis Ensiklopedi Islam. Yakni, keyakinan bahwa pada akhir zaman akan datang seorang juru selamat yang akan menyelamatkan kehidupan umat manusia di muka bumi dari ketidakadilan, kesengsaraan, dan kekejaman yang akan membawa pada kebahagian dan kedamaian.

John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford, mengungkapkan, Mahdi (orang yang diberi petunjuk ilahiah) merujuk pada figur eskatologis yang akan hadir untuk memimpin pada masa keadilan dan keyakinan sejati menjelang tibanya hari kiamat.

‘’Asal usul kata Mahdi tak ditemukan dalam Alquran, kaum Muslim awal menggunakan gelar kehormatan itu untuk Nabi SAW dan empat khalifah pertama,’’ ujar Esposito. Keyakinan umat Islam akan datangnya Imam Mahdi pada akhir zaman tak lepas dari keberadaan hadis Nabi SAW.

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda; 
’’Dunia akan dipimpin oleh seseorang dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku. Seandainya dunia ini hanya tinggal sehari saja, maka Allah akan panjangkan hari itu, sehingga ia akan memimpinnya.’’

Rasulullah juga bersabda; 
‘’Al-Mahdi berasal dari keturunanku. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan pemerataan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman dan dan ketidakadilan, ia akan berkuasa selama tujuh tahun.’’ (HR At-Tirmizi).

***

Menurut Ensiklopedi Islam, sebagian ulama menganggap hadis mengenai kedatangan Imam Mahdi itu bersifat mutawatir, karena diriwayatkan oleh banyak pihak, sehingga dipastikan hadis itu benar-benar berasal dari Nabi Muhammad SAW.

Lalu sejak kapan harapan akan munculnya harapan dan sosok yang diklaim sebagai Imam Mahdi itu muncul? Menurut Esposito begitu banyak pengklaim Imam Mahdi dalam sejarah peradaban Islam. Guru Besar Studi Islam pada Universitas Universitas Georgetown, Amerika Serikat (AS) itu mengungkapkan, istilah Imam Mahdi dikembangkan oleh kalangan Syiah untuk menjuluki Muhammad Ibnu Hanafiyah.

Putra Khalifah Ali yang mengorganisasikan sebuah revolusi pada 685 M itu sangat dihormati oleh pengikut Syiah. Muhammad Ibnu Hanafiyah, kata Esposito,dipandang sebagai ‘’orang yang mendapat petunjuk’’, tidak dianggap mati, tetapi diyakni tersembunyi.

‘’Dia diyakni memiliki pengetahuan esoteris yang diperlukan untuk membebaskan para pengkitnya dari penindasan dan untuk menegakkan masyarakat yang adil,’’ papar Esposito. Kaum Syiah juga menganggap Muhammad bin Hasan Al-Askari – Imam ke-12 – yang gaib pada tahun 878 M, dianggap sebagai Imam Mahdi.

Dalam perkembangan sejarah Islam, sosok yang mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi tak terhitung jumlahnya. Pada setiap abad, selalu ada saja tokoh yang memiliki pengikut yang banyak sebagai seorang Imam Mahdi. Pada abad ke-10 M, misalnya, Khalifah Dinasti Fatimiyah yang pertama, Muhammad Ubaid Allah (wafat 934 M) mengaku sebagai Imam Mahdi.

‘’Dengan menampakkan diri di Jabal Massa yang terletak di wilayah Maghribi (Afrika Utara), dia mengaku sebagai keturunan dari anak perempuan Nabi SAW, Fatimah, dan sebagai saudara laki-laki dari Imam ke-12 yang tersembunyi,’’ ungkap Esposito.

***

Pada abad ke-12 M, pendiri gerakan reformasi Al-Muwahhidun, Muhammad Ibnu Tumart (wafat 1130 M), juga mengaku sebagai Imam Mahdi yang berasal dari keturunan Khalifah Ali. Memasuki abad ke-15, berbagai kelompok Islam mulai menghidupkan kembali harapan mereka akan masa depan yang lebih baik.

Di kota suci Makkah dan Madinah, papar Esposito, sejumlah ulama menulis pendapat mereka untuk mempertegas keyakinan umum akan kemunculan seorang mujaddid (pembaru) pada abad peralihan.

Bahkan, seorang ahli fikih Sunni terkemuka, Ibnu Al-Hajar Al-Maliki, menyatakan Imam Mahdi akan muncul pada milenium itu. Menurut Ibnu Al-Hajar, Imam Mahdi itu berasal dari keturunan Fatimah, putri Nabi. Namanya akan sama dengan nama Nabi, serta orangtuanya sesuai dengan nama orangtua Nabi.

Pada abad ke-15 M, di anak Benua India juga bermunculan tokoh yang mengaku sebagai Mahdi. Pada 1495 M, seorang tokoh bernama Sayyid Muhammad dari Jaunpur mengaku sebagai Imam Mahdi. Uniknya, ia mengaku sebagai Imam Mahdi saat berada di Makkah, sembari melaksanakan thawaf mengelilingi Ka’bah.

Saat kembali ke India, di Masjid Utama Taj khan Salar di Ahmebad, Sayyid Muhammad kembali mengumumkan klaimnya sebagai Imam Mahdi. Untuk memperkuat pengakuannya sebagai Mahdi, disebutkan pula bahwa nama kedua orangtuanya adalah Abdullah dan Aminah.

Esposito mencatat, datangnya abad ke-13 Hijriah (1785-1883) sempat memunculkan harapan besar dari kaum Muslim akan datangnya Imam Mahdi. Pada zaman itu, paling tidak ada tiga orang pemimpin gerakan reformasi di Afrika Barat yang mengaku sebagai Mahdi untuk memperkuat jihad yang mereka lakukan. Ketiganya adalah Syeik Usuman Dan Fodio dari Sakoto, Syekh Ahmadu Bari dari masina, dan Al-Hajj Umar Tal dari Kerajaan Tukolor.

Harapan akan datangnya Imam Mahdi dari Timur, kata Esposito, sempat menarik gelombang imigran Afrika Barat sampai ke Nil. Pada abad ke-19, lalu muncullah seorang yang mengaku Imam Mahdi di Sudan, bernama Mahdi Muhammad Ahmad dari Sudan.

Di Mesir juga sempat muncul beberapa tokoh yang mengaku sebagai Imam Mahdi. Para tokoh yang mengaku sebagai Mahdi itu menjadi pemimpin pemberontakan rakyat melawan penjajah Prancis. Bahkan, menjelang akhir abad ke-19 M, revolusi Mahdi melawan penjajah Eropa merebak di berbagai negara berpenduduk Islam, seperti India, Aljazair, Senegal, Ghana, dan Nigeria.


Minggu, 17 Juni 2012

indahnya berjilbab



 
TEMANKU Anisa asal Barbados yang juga muallaf mengundangku kerumahnya di Tooting, untuk acara perpisahan. Keluarga ini akan berhijrah ke Kairo, ingin mencicipi kehidupan dengan nuansa 'Islami' katanya.
Aku dikenalkan dengan teman-temannya yang multi bangsa dan warna. Ada yang tulen Inggris, wanita Aljazair berkebangsaan Prancis, Jamaika, Ethiopia dan Nigeria. Unik sekali.
Aku tertarik dengan penampilan Joana Rowntree, Muslimah Inggris asli yang mengenakan busana Muslim penuh. Mirip abaya, longgar, berwarna abu-abu dengan jilbab berwarna biru muda. Aku menyapa dan memperkenalkan diri.

Joanna, perempuan Inggris berusia sekitar (26 tahun), baru saja memeluk agama Islam sekitar 3 tahun. Joanna berprofesi sebagai Medical Reseach bekerja di Guy Hospital, London Bridge.

Ia mengalami perjalan spiritual yang panjang. Alkisah, usai sekolah SMU di Inggris, ia tidak langsung ke universitas tapi memutuskan untuk melanglang buana. Dia percaya bahwa merantau bisa memperluas cakrawala. “Travel can broaden your mind,” ujarnya.

Iapun mendaftarkan diri untuk jadi volonteer dengan British Council. Mengajar bahasa Inggris adalah satu satunya cara untuk keluar negeri, kenangnya bercerita ketika awal masuk Islam.

"Saya ingin cari pengalaman dengan merantau", tambahnya. Joanna akhirnya memilih ke Serawak, Malaysia.

"Tempatnya jauh sekali, di sebuah desa di pedalaman pulau Borneo," papar Joanna sambil mengawasi anaknya yang berambut pirang.

"Malay people are very kind and gentle. Orang Melayu baik-baik dan lemah lembut, saya betah di sana. Sampai-sampai saya tinggal disana kurang lebih 10 bulan, " tambahnya.
 
Lalu apa yang membuatnya masuk Islam?

Suatu hari, saat istirahat, murid-murid selalu mendatanginya. Biasanya, mereka selalu datang menyampaikan salam. Suatu hari, rupanya mereka menyodorkan buku kecil dan tipis.

"Miss..miss kenal dengan nabi Muhammad, Rasul kami? " tanya salah satu mereka, mereka berdesakan dan masing-masing ingin dapat perhatian.

"Siapa tuh Muhammad...saya tidak tahu," dengan sabar Joanna menjawab pertanyaan mereka.

"Ini miss.. baca buku ini...di sini ada sejarah tentang nabi kami, Muhammad," ujar mereka menghadiahi buku kecil tentang Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) pada Joanna.

Karena menggunakan bahasa Melayu, rupanya Joanna kurang memahami. Ia akhirnya menolak dengan lembut agar anak-anak tidak tersinggung.

"....tapi miss, Anda kan guru bahasa Inggris Anda mesti belajar bahasa kami, bahasa Melayu. Ini hadiah dari kami dan bacalah." Akhirnya buku itu diterima oleh Joanna sambil tercenung berfikir betapa baiknya mereka ini.

Joanna sangat menghargai pemberian itu, seakan ia diberi perhatian khusus oleh anak-anak, dia sangat terharu.

Sejak itulah Joanna tertarik dengan agama Islam. Ia menyempatkan diri ke toko buku saat Joana berada di Kuala Lumpur. Pesan anak-anak itu cukup membekas di hatinya.

Ternyata banyak sekali buku-buku tentang Islam yang berbahasa Inggris. Joanna membeli kamus Inggris Melayu yang kecil. Pikirnya pasti anak anak akan senang kalau mereka tahu bahwa ia belajar bahasa Melayu. Sejak itulah Joanna mulai tertarik mengenal Islam hingga mengucapkan dua kalimah syahadat.

Di mana-mana

Lain lagi cerita Nini, wanita asal Indonesia yang juga residen (pemukim yang bersuamikan Inggris) ini mempunyai cerita unik. Karyawati di sebuah Department Store ini cukup lama tinggal di sini, 10 tahun lebih. Dulunya ia seorang penari. Ramah dan lincah. Temannya di mana-mana. Setelah gabung dengan sebuah pengajian student Indonesia di kota London ia menemukan sesuatu, mengaku merasa bahagia berada di lingkungan yang nyaman serta banyak mendapatkan masukan.
 
Suatu hari terjadi perubahan cukup drastis. Nina berkeinginan mengenakan jilbab. Tapi ia hanya memakainya dari rumah ketempat pengajian, lalu ke supermarket atau ke station. Namun sampai di tempat bekerja ia lepas. Ada selaksa perasaan berdosa, namun Nina tengah memupuk keberaniannya.

Setiap ia datang ke pengajian, sering sang kain berbentuk segitiga itu melorot dan jatuh kepundaknya.

Suatu hari, saya menegurnya, “Mana penitinya Nin,” aku menolongnya untuk menjepitnya.

“Wow, kok malah jadi cantik sih, liat tuh di kaca, kecantikanmu malah menyeruak, “ ujarku meyakinkan. Memang betul, ia tanpak lebih cantik dan anggun. Ia tersenyum malu campur bangga.

“Jika belum berani full time, cobalah part-time dulu, biasakan dulu, supaya kita bisa PD (percaya diri) dan orang-orang di sekitar kita tidak kaget,” begitu nasehatku.

Suatu hari, ia melakukan pengamatan. Diam-diam ia mencari tahu berapa banyak jumlah Muslimah di tempatnya bekerja. Ia kaget, ternyata jumlahnya cukup banyak. Akhirnya, setiap ke kepengajian, ia sibuk membahas dan bercerita tentang jilbabnya. Nini akhirnya mulai terobsesi dengan jilbab. Ia bahkan meminta saran kapan ia bisa memulai mengenakannya ke tempat bekerja.
 
"Saya tunggu waktu, support aku deh," tambahnya. "Aku takut dipecat teh,"ujarnya nampak was-was.

Dan saya menenangkannya dengan menjelaskan bahwa keyakinan dilindungi undang-undang. Layaknya orang-orang Yahudi di tempat ini, yang juga memakai sesuatu di kepalanya.

Suatu ketia, Nini mengambil 'day off', Nina mengajak teman-temannya untuk minum kopi. Tentu dia mengenakan jilbab. Pada saat hendak pulang, tiba-tiba dia membelok ke tempat ia bekerja untuk sekedar menyampai kan hello kepada teman kerjanya. Rupanya dia lupa kalau mengenakan jilbab. Tentu saja semua temannya terkejut. Kebetulan sang supervisor yang Muslim sedang berada di situ.

"Ooh..I didn't know you wear hijab, Nin," tegurnya. Ia jadi tersipu malu sambil mengatakan bahwa ia mengenakan jilbab.

"Why dont you wear it to work, " tantangnya.

"Really? Can I wear hijab to work?," seolah tak percaya mendengar tawaran yang dinilai sangat exciting itu.

"Well of course you can..I will talk to my manager and I am sure you have the right in this country," jawabnya meyakinkan.

The British Police force is arguably the most dhimmified in the world | undhimmi.com

Tak terbayang rasa gembira di hati Nini hari itu. Ia mendapat support penuh dari sang supervisor. Ia pulang dengan langkah yang, duh rasanya ringan sekali. Ingin sekali ia berteriak ke langit. Kini Nini mengenakan jilbab yang warnanya disesuaikan dengan seragam kerja.

Menariknya, konon langkahnya itu kemudian banyak diikuti oleh beberapa muslimah yang selama ini bersembunyi dari persembunyiannya.

Dan seperti biasanya, teman dan sahabat yang biasa pergi ke disko atau berkumpul untuk bersenang senang, mereka satu-persatu menjauhi Nini.

Diludahi

Suatu hari, seorang wanita namanya Jannifer, panggil saja sister Jane, seorang muallaf yang kukenal di depan Kedutaan Perancis, saat berdemo tentang hijab. Diam-diam, kami menjadi sahabat.

Suatu hari, melalui saluran telpon, ia bercerita tentang keyakinannya.

"Karena saya sudah bersyahadat yang artinya kesaksian dan pengakuan saya terhadap adanya Allah yang Esa serta kesaksikan saya bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah, maka ini adalah sebuah komitmen dan janji saya. Artinya saya tidak bisa hanya mengambil setengah-setengah. Saya harus ambil seutuhnya, termasuk mengenakan hijab tentunya," ujarnya.

Saat mengawali masuk Islam, Jennifer tidak tahu bagaimana caranya mengenakan jilbab. Ia membeli dua helai kerudung lalu disampirkan dikepala.
Dengan mengenakan jilbab, ia mengaku lebih tenang di jalanan, tanpa menarik perhatian kaum lelaki yang selalu berfikir kalau perempuan adalah objek seks.
“Saya marasa bebas dari tekanan untuk kompetisi kecantikan. Sayapun bisa jadi lebih nampak sederhana," paparnya.

Meski demikian, ada juga yang menatap dengan pandangan bermacam- macam, tapi Jane tidak peduli.

"Tatkala saya mengenakan jilbab saya merasakan kehangatan pada jiwa dan hati saya. Ada rasa aman dan tenang, walaupun saya merasakan bahwa saya masih belum mampu memenuhi perintahNya, saya takut bahwa saya belum bisa meraih ridhoNya," ujar Jennifer.

Saya, Joanna, Nini dan Jane dan para muslimah di Inggris (dan di Negara-negara Eropa lainnya) memang sangat beruntung, secara umum penduduknya cukup demokratis melindungi pilihan kita menggunakan jilbab.
 
Jilbab datang dan menghampiri perempuan Inggris memang tidak seketika alias sekonyong-konyong. Meski ada tertentu beberapa muslimah tiba-tiba ingin mengenakan jilbab, namun umumnya pengaruh teman.

Meski demikian, hanya menyampirkan sehelai kain di kepala kita, di negeri ini harus memerlukan “jihad” tersendiri.
Saat terjadi insiden besar di UK, 7 Juli (kasus bom di Kereta api bawah tanah) misalnya, memaksa para Muslimah ekstra hati-hati. Tak sedikit di antara Muslimah yang menjadi sasaran public. Di jalanan Muslimah dimaki, diludahi atau diteriaki ‘Hei teroris’ atau perlakuan yang tidak nyaman lain. Namun bagi mereka yang kenal situasi negeri itu akan paham. Bahkan anak saya bisa bilang, “Just ignore them mum, they are just so ignorant.” (Mereka itu tidak tahu apa-apa, jadi cuekin saja).


Menurut data, populasi Muslim di Inggris saat ini sekitar 2,8 juta (4,6 persen total penduduk). Inggris memiliki komunitas Muslim terbesar ketiga di benua Eropa, setelah Jerman dan Prancis. Kaum Muslim bisa ditemui di mana saja, termasuk jamaah sholat Jumat meluber di jalanan.

Dan jilbab, kini merupakan bagian dari komunitas di Britania Raya sebagai negara yang beragam; baik kebangsaan, etnis dan agama serta warna. Anda bisa melihat jilbab di mana saja, mengalir. Kecuali di Bromley, terutama di desa saya di Pettswood.

Kadang saya berfikir, “Ah jangan-jangan cuma saya sendiri berjilbab, yang kebetulan penduduknya 98.5% adalah putih/Inggris.” Hanya saja, saya merasa, orang-orang di sekitar saya tidak merasa terancam dengan keberadaanku.

Meski minoritas, saya tetap membaur, bukan mengucilkan diri dengan orang-orang di sekitar, sembari menunjukan akhlak islami kita.

Doa saya dari Anda, semoga, saya dan Muslimah lain di UK tetap istiqomah menegakkan peritah menurut aurat seperti dalam surat al-Ahzab: 59 ; 

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. 33:59].